Jumat, 01 Juli 2016

Bilangan-Bilangan dalam Bahasa Arab


Bilangan-Bilangan dalam Bahasa Arab
Dewi Islamiyati_152151169

Ketika angka-angka India mulai masuk ke Arab, dimulailah pengembangan angka-angka Arab yang diadaptasi dari angka-angka India. Diduga bahwa orang Arab yang pertama kali menulis teks bahasa Arab tentang bilangan India adalah Al-Khwarizmi. Al-Khwarizmi inilah yang kemudian diklaim sebagai penemu angka nol. Kata “zero” untuk mengatakan nol tidak lain berasal dari bahasa Arab “sifr”. Kata “sifr” mengalami perubahan secara terus menerus, yaitu cipher, zipher, zephirum, zenero, cinero, dan banyak lagi lainnya sampai menjadi zero. Kata “aljabar” tidak lain diambil dari nama kitab matematika “Al-Kitab al- mukhtashar fi hisab al-jabr wa al-muqabalah” karya Al-Khwarizmi. Kata “algoritma” atau “logaritma” diambil dari nama Al-Khwarizmi. Kata “Al-Khwarizmi” mengalami perubahan ke versi Latin menjadi “algorismi”, “algorism”, dan akhirnya menjadi “algorithm”.
Pertama angka yang disalin oleh Al-Sijzi dari matematikawan muslim lainnya di Shiraz pada tahun 969 M. kedua adalah angka yang dikopi oleh Al-Biruni sekitar tahun 1082 M. Pada akhir abad kedua belas Masehi, Leonardo Fibonacci mulai mempublikasikan buku-buku di Pisa yang menunjukkan kekuatan penggunaan sistem bilangan Arab. Leonardo Fibonacci membawa angka nol ke Eropa dalam karyanya berjudul Liber Abaci. Angka nol semakin dikenal luas di Eropa pada zaman Renaissance dengan tokoh-tokohnya seperti Leonardo da Vinci dan Rene Descardes. Masuknya angka Arab ke Eropa, menimbulkan pertentangan hamper selama 400 tahun, untuk menentukan pilihan antara menggunakan angka Arab atau angka Romawi.
            Perbedaan nomor, angka dan bilangan sangatlah berbeda dalam matematika. Tetapi, semuanya saling berkaitan dan saling ketergantungan. Nomor ini sendiri biasanya menunjuk pada satu atau lebih angka yang melambangkan sebuah bilangan bulat dalam suatu barisan bilangan-bilangan bulat yang berurutan. Misalnya kata nomor 3 menunjuk salah satu posisi urutan dalam barisan bilangan 1,2,3,4,5,6,...dst. kata nomor sangat erat keterkaitannya dengan pengertian urutan. Sedangkan untuk angka ialah lambang dari bilangan itu sendiri. Sebagai contoh bilangan sepuluh dilambangkan ‘X’ dalam angka Romawi, dan dilambangkan ‘10’ dalam angka biasa. Beberapa angka lebih berperan sebagai lambang tertulis atau terketik dari sebuah bilangan. Sesuai dengan arti kata ‘digit’, lebih baik pengertian angka dibakukan dengan batasan agar hanya ada sepuluh angka yang berbeda, yaitu:
Angka biasa: 0,1,2,3,4,5,6,7,8,...dst.
Angka Romawi: I,II,III,IV,V,...dst
Disini pula, angka biasa, Romawi dengan Arab sangatlah berbeda. Tetapi perbedaan angka itu tidak untuk saling membunuhi satu angka dengan lainnya. Tetapi,dengan perbedaan itu para siswa dan mahasiswa mempelajarinya agar lebih mengetahui angka-angka yang ada. Untuk bilangan ini sendiri, bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pecahandan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan.lambang atau simbol yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan. Bilangan adalah suatu ide yang bersifat abstrak yang akan memberikan keterangan mengenai banyaknya suatu kumpulan benda. Untuk membendakan bilangan satu dengan lainnya diperlukan nama, sehingga bilangan lainnya diperlukannama, sehingga bilangan memberikan keterangan sehingga bilanganmemberikan keterangan tentang banyaknya suatu anggota himpunan. Nah, dalam Matematika konsep bilangan selama bertahun-tahun lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan negatif,positif,rasional,irasional dan bilangan kompleks.


            Untuk bilangan-bilangan dalam Bahasa Arab ini sangatlah berbeda dengan bilangan,angka yang ada di Indonesia, Bahasa Inggris, dalam Bahasa Arab juga ada istilah satuan, puluhan dan seterusnya.inilah salah satu contoh angka Arab dari 1-20 yang akan dibahasa:



 
 

Angka Biasa
Latin/B.Arab
Satu
Waahidun(وَاحِدٌ)
Dua
Itsnaani (اِثْنَانِ)
Tiga
Tsalaatsatun (ثَلَاثَةٌ)
Empat
Arba’atun (أَرْبَعَةٌ)
Lima
Khomsatun (خَمْسَةٌ)
Enam
Sittatun (سِتَّةٌ)
Tujuh
Sab’atun (سَبْعَةٌ)

Delapan
Tsamaaniatun (ثَمَانِيَةٌ)
Sembilan
Tis’atun (تِسْعَةٌ)
Sepuluh
‘Asyarotun (عَشَرَةٌ)
Sebelas
Ahada ‘asyaro أَ(حَدَ عَشَرَ)
Dua Belas
Itsna ‘asyaro (اثْنَا عَشَرَ)
Tiga Belas
Ssalaatsata ‘asyaro  (ثَلَاثَةَ عَشَرَ)
Empat Belas
Arba’ata ‘asyaro    (أَرْبَعَةَ عَشَرَ)
Lima Belas
Khomsata ‘asyaro (خَمْسَةَ عَشَرَ)
Enam Belas
Sittata ‘asyaro          (سِتَّةَ عَشَرَ)
Tujuh Belas
Sab’ata ‘asyaro (سَبْعَةَ عَشَرَ)
Delapan Belas
Tsamaaniata ‘asyaro (ثَمَانِيَةَ عَشَرَ)
Sembilan Belas
Tis’ata ‘asyaro        (تِسْعَةَ عَشَرَ)
Dua Puluh
‘Isyruuna (عَشْرُوْنَ)

            Inilah salah satu angka-angka arab 1-20 yang belum dioperasikan kedalam benda Muannats dan Mudzakkar. Pasti berbeda dengan yang ada di Indonesia, jika angka yang dioperasikan dengan benda apapun kalimat angkanya tidak akan berubah, ini berbeda jelas berbeda dengan angka Arab ini. Apa perbedaan Isim Muannats dan Mudzakkar dalam Bahasa Arab? Tentu berbeda. Tetapi tetap saling bersangkut pautan satu dengan yang lainnya.
Untuk selanjutnya, akanlebih mengetahui kelebihan Bahasa Arab dalam Bilangan. Karena dalama Bahasa Arab terbagi menjadi kedalam dua bagian yaitu Isim Mudzakkar dan Isim Muannats. Penggolongan ini sesuai dengan jenis kelaminnya. Masihkah bingung? Iya, penggolongan Isim Muannats itu bisa disebut dengan (Perempuan) dan Isim Mudzakkar ini disebut dengan (Laki-laki). Penggolongan ini ada yang memang sesuai dengan jenis kelaminnya (untuk manusia dan hewan) dan ada pula yang merupakan penggolongan secara bahasa saja ( untuk benda dan lainnya). Nah, inilah yang menjadikan Bahasa Arab ini sangat sempurna, dimana ia berbeda dengan yang lain.
Bahasa Arab mengenal istilah maskulin [muzakkar] dan feminin [muannats].Dan yang lebih membuatnya sempurna dalam bilangan dikenal juga penggunaan double/dua-an [mutsanna] yang sangat jarang ditemui dalam bahasa yang lain. Sehingga dalam bilangan dikenal istilah tunggal [mufrad], dua-an [mutsanna] dan jamak [jam’]. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut.
التلميذيذهبإلىالمدرسة – Pelajar (lelaki) itu pergi ke sekolah
التلميذةتذهبإلىالمدرسةِ – Pelajar (perempuan) itu pergi ke sekolah
التلميذانيذهبانإلىالمدرسةِ – Dua orang pelajar (lelaki) itu pergi ke sekolah
التلميذتانتذهبانإلىالمدرسةِ – Dua orang pelajar (perempuan) itu pergi ke sekolah
التلاميذيذهبونإلىالمدرسةِ – Pelajar-pelajar (lelaki) itu pergi ke sekolah
التلميذاتيذهبنإلىالمدرسةِ – Pelajar-pelajar (perempuan) itu pergi ke sekolah


1.      Isim Mudzakkar(laki-laki)
Contoh Isim Mudzakkkar:
-
Muslimun/ مُسلِمُ
-
Kitaabun / كِتَابُ                  
-
Ibnun            / اِبْنٌ
-Baqorun / بَقَرٌ           
-
Bahrun / بَحْرٌ
Ciri-ciri Mudzakkar:
Semua Isim selain dari Muanats adalah ciri-ciri dari Mudzakkar, begitupula dengan seluruh nama laki-laki adalah termasuk Mudzakkar.
2.      Isim Muannats(Perempuan)
Contoh Isim Muannats:
- Muslimatun / مُسْلِمَةٌ
 - Bintun / بِنْتٌ
 -
Maryam / مَرْيَم
 -
Baqorotun / بَقَرَةٌ
 -
Riihun /  رِيْحٌ
Nah untuk mengetahui apakah kata itu berbentuk Muannats atau Mudzakkar? Ciri-ciri sebagai Isim Muannats ini sendiri itu tidak hanya kata perempuan saja, dan ciri-cirinya digolongkan kepada 3jenis:
a.       Akhiran Kata
Yaitu maksudnya bahwa Muannats itu mempunya tanda khusus, yaitu pada akhiran katanya. Tanda yang dimaksudkan tersebut ialah:
Ø  Diakhiridengan “Ta Marbuthah” ( ة).
  Misalnya:
 - Fatimah = Fatim
atun
 (فَاطِمَةُ)
 - Sekolah = Madrosatun
(رَسَة مَدْ)
Ø  Diakhiridengan  “AlifMaqshurah” ( ى ).
  Misalnya:
 - Salma = sal
maa  (سَلْمَى)
 - Manisan = hal
waa (حَلْوَى)
Ø  Diakhiridengan “AlifMamdudah” (ءا ).
 Misalnya:
 - Nama-nama = as
maaun (أَسْمَاء)
 - Langit = samaaun
(سَمَاءُ)
b.      Benda tunggal ataupun tidak terlihat
Yaitu maksudnya benda yang walaupun suatu kata tersebut tidak diakhiri dengan tanda seperti yang disebutkan sebelumnya, namun jika jumlahnya adalah tunggal atau satu-satunya didunia ataupun benda tersebut tidak dapat terlihat oleh mata kita, maka ia digolongkan sebagai Isim Muannats.
Contohnya:
  - Angin = Riihun(
رِيْحٌ)
  - Jiwa  =Nafsun(
نَفْسٌ)
c.       Nama bagi Perempuan
Seperti yang disebutkan diawal, semua nama perempan dimasukkan kedalam golongan Muannats.
Contoh:
  - Fathimah 
( فَاطِمَةُ)
  - Zainab
(زَينَب)
            Baik, itu salah satu contoh,pengertian dan ciri-ciri yang terbentuk dalam Isim Muannats dan Mudzakkar. Jika kita telah mengetahui dan membedakan mana yang termasuk Isim Muannats dan Mudzakkar ini bisa diaplikasikan kedalam bilangan-bilangan Bahasa Arab. Sebelum kita memasukkan Isim tersebut kedalam bilangan, sebaiknya kita mengetahui perubahan atau fi’il dalam angka tunggal atau banyak. Salah satu bentuk contoh Muannats ialah:

Isim Muannats(Perempan)
Jam’un (Lebih dari 3)
Mutsannaa (Dua)
Mufrodun(Satu)
Banaatun
Bintaani
Bintun
Mimhawaatun
Mimhaataani
Mimhaatun
Solawaatun
Solataani
Solaatun

Isim Mudzakkar(laki-laki)
Jam’un (Lebih dari 3)
Mutsannaa (Dua)
Mufrodun(Satu)
Abwaabun
Babaani
Baabun
Aswaarun
Suurooni
Suurun
Aulaadun
Waladaani
Waladun

Setelah itu, sebaiknyakita masukkan angka 1-3 dalam bentuk golongan Isim tersebut. Maka ia akan berubah.

1.      Isim Muannats(Perempuan)
Pelafalan/Bahasa Arab
Banyak Benda
No
Mimhaatun Waahidatun
Satu Penghapus

Mimhaataanis Nataani
Dua Penghapus

Tsalatsu Mihawaatun
Tiga Penhgapus


2.      Isim Mudzakkar(laki-laki)
Pelafalan/Bahasa Arab
Banyak Benda
No
Baabun waahidun
Satu Pintu

Babaanisnataani
Dua Pintu

Tsalastatun Abwaabun
Tiga Pintu

            Tentu, akan berubah ketika telah dioperasikannya. Inilah salah satu keunikan dalam Bilangan Bahasa Arab. Ini baru saja dengan angka 1-3. Kita lihat dengan angka 1-20 yang akan dioperasikan atau daplikasikan dengan golongan Isim tersebut:
ISIM MUANNATS
·         majalah satu= مَجَلَّةٌ وَاحِدَةٌ
·         مَجَلَّتَانِ اثْن= dua buah majalah
  • ثَلاَثُ مَجَلاَّتٌ = tiga majalah
  • أَرْبَعُ مَجَلاَّتٌ = empat majalah
  • خَمْسُ مَجَلاَّتٌ = lima majalah
  • سِتُّ مَجَلاَّتٌ = enam majalah
  • سَبْعُ مَجَلاَّتٌ = tujuh majalah
  • ثَمَانِي مَجَلاَّتٌ = delapan majalah
  • تِسْعُ مَجَلاَّتٌ = sembilan majalah
  • sebelas= إِحْدَى عَشْرَةَ مَجَلَّةً
  • اِثْنَتَا عَشْرَةَ مَجَلَّةً = dua belas
  • ثَلاَثَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = tiga belas
  • أَرْبَعَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = empat belas
  • خَمْسَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = lima belas
  • سِتَّ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = enam belas
  • سَبْعَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = tujuh belas
  • ثَمَانِيَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = delapan belas
  • تِسْعَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = sembilan belas
  • عِشْرُوْنَ مَجَلَّةً =  Dua Puluh
  • ثَلاَثُوْنَ مَجَلَّةً = Tiga Puluh
  • أَرْبَعُوْنَ مَجَلَّةً = Empat Puluh
  • خَمْسُوْنَ مَجَلَّةً = Lima Puluh

Isim Mudzakkar(Laki-laki)
  • sebuah pena= قَلَمٌ وَاحِدٌ
  • dua buah pena= قَلَمَانِ اثْنَانِ
  • tiga pena= ثَلاَثَةُ أَقْلاَمٍ
  • أَرْبَعَةُ أَقْلاَمٍ = empat pena
  • خَمْسَةُ أَقْلاَمٍ = lima pena
  • سِتَّةُ أَقْلاَمٍ = enam pena
  • سَبْعَةُ أَقْلاَمٍ = tujuh pena
  • ثَمَانِيَةُ أَقْلاَمٍ = delapan pena
  • تِسْعَةُ أَقْلاَمٍ = sembilan pena
  • عَشْرَةُ أَقْلاَمٍ = sepuluh pena
  • sebelas= أَحَدَ عَشَرَ قَلَمًا
  • اِثْنَا عَشَرَ قَلَمًا = dua belas
  • ثَلاَثَةَ عَشَرَ قَلَمًا = tiga belas
  • أَرْبَعَةَ عَشَرَ قَلَمًا = emapt belas
  • خَمْسَةَ عَشَرَ قَلَمًا = lima belas
  • سِتَّةَ عَشَرَ قَلَمًا = enam belas
  • سَبْعَةَ عَشَرَ قَلَمًا = tujuh belas
  • ثَمَانِيَةَ عَشَرَ قَلَمً = delapan belas
  • تِسْعَةَ عَشَرَ قَلَمًا = sembilan belas
  • dua puluh= عِشْرُوْنَ قَلَمًا
  • ثَلاَثُوْنَ قَلَمًا = tiga puluh
  • أَرْبَعُوْنَ قَلَمًا = empat puluh
  • خَمْسُوْنَ قَلَمًا = lima puluh           
Ini dia bilangan-bilangan dalam Bahasa Arab.
 
Keunikan Bilangan Bahasa Arab
>>mempunyaikaidahstrukturbahasa yang lebihsempurna
            Yaitu dalam struktur bilangan Bahasa Arab ini mempunya kaidah Isim Muannats dan Mudzakkar. Jika Bilangan ini diaplikasikan dengan kaidah tersebut maka akan berbeda dari pembacaan tersebut.
>>mengandunginformasi yang padatdanringkas
Hanya dengan beberapa huruf yang menyusun kata, Bahasa Arab bisa mengungkapkan banyak ungkapan. Kita ambil contoh kata [عين] “’ain” yang umumnya dikenal artinya: mata, maka jika kita membuka kamus artinya sangat banyak, yaitu:
Pada kalimat syahadat [لاألهألاالله] maka bukan artinya,
-[لا ]=tiada
-[أله]=tuhan
-[ألا]=selain
-[الله]=Allah
Oleh karena itu,belum pernah ada satupun terjemahan Al-Qur’an yang lebih singkat dari bahasa arab aslinya.
>> lebih mudah dihapalkan
Selain itu Bahasa Arab ini seakan akan tiap kata bisa sambungkannya. Jadi seakan-akan beberapa kata tersebut kitasambung terus, sebagaimana kita membaca Al-Quran. Ini karena struktur Bahasa Arab yang mendukung seperti adanya [ال] “alif lam”, dan ada kaidah penyambungan tiap kata.
            Ini salah satu keunikan Bahasa Arab dan didalamnya terdapat kaidah Muannats dan Mudzakkar itu sendiri jika kita gabung dengan bilangan pula akan berubah secara pelafalannya.

Bangun-Bangun datar Matematika dalam Bahasa Arab

Kali ini, akan menerangkan bangun datar dalam Bahasa Arab. Pasti kita ingin mengetahui rumus atau pengertian bangun datang ini dalam hal matematika. Banyak sekali bangun datar ini yang harus kita ketahui dalam kehidupan sehari. Salah satunya yang pertama ialah:
1.      Segi Empat
Dalam Bahasa Arab bangun datar Segi Empat dinamakan Murba’un. Kenapa asal-usul dari kata empat yang berarti ‘arbaun jadi dalam segi empat Bahasa Arabnya ialah Murba’un.
            Keliling : 4s
            Luas     : sxs




2.      Persegi Panjang
Dalam Bahasa Arab bangun datar persegi Panjang dinamakan Mustatiilun.
Keliling : 2a+2b
Luas     : ab


3.      Lingkaran Lonjong
Dalam Bahasa Arab bangun datar Lingkaran yang lonjong seperti telur Bahasa Arabnya ialah Ba’idiyun. Dikarenakan yang berbentuk lonjong ini seperti telur, telur dalam Bahasa Arab Baidun. Jadi, Lingkaran yang lonjong ini dalam Bahasa Arab ialah Ba’idyyun. Dalam rumus ini sama seperti rumus lingkaran.


 
4.      Segi Tiga
Segi tiga ini dalam Bahasa Arab yang berarti Mutsallatsun. Yang berarti tiga dalam Bahasa Arab ialah Tsalatsun.





5.      Garis lurus


 


Garis lurus iini dalam Bahasa Arab yang berarti Mustaqiimun.

Kesimpulan :
Dalam judul essay ini adalah Bilangan-Bilangan dalam Bahasa Arab yang disimpulkan bahwasannya, bilangan dalam matematika tidak hanya menggunakan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Tapi dalam mata kuliah Teori Bilangan ini terdapat bab yang membahas tentang Numerasi Bilangan. Didalam numerasi bilangan ini tedapat banyak bilangan-bilangan misalnya bilangan Romawi, Babi Lonia, Bilangan Injil, Bilangan Bahasa Arab dan lain sebagainya. Disini, saya menjelaskan tentang bialngan-bilangan dalam Bahasa Arab yang didalamnya terdapat benda Isim-Isim Muannats(perempuan) dan Mudzakkar(Laki-laki) dan disambungkan dengan bilangan Bahasa Arab.
Dan saya menjelaskan dalam bentuk Isim Muannats dan Isim Mudzakkar dalam angka 1, angka 2, dengan angka lebih dari 3. Dan pengucapan ini sangatlah berbeda. Berbeda pula dengan pengucapan bilangan jika disambungkan dengan benda Muannats(Perempuan) dan Mudzakkar(Laki-laki) dalam Bahasa Indoenesia. Pasti Pengucapan Ini akan sama jika dengan bilangan angka 1,2 dan lebih dari 3. Tidak ada perubahan pengucapan.
Begitupun saya menjelaskan Keunikan Bahasa Arab itu sendiri, dimana didalam keunikan tersebut terdapat Bilangan-bilangan Bahasa Arab yang diaplikasikan dengan kaidah Muannats dan Mudzakkar itu sendiri akan berubah. Dan secara penghafalan Bahasa Arab ini sangat mudah, dan lain sebagainya.
Dan yang terakhir saya, memasukkan 5 bangun datar beserta luas dan kelilingnya dalam Bahasa Arab, dan bagaimana sangkut pautnya dalam salah satu Bahasa Arab bangun datar tersebut.


Daftar Pustaka
https://reduxation.blogspot.co.id/2013/06/sistem-numerasi-hindu-arab-300-sm-750-m.html
https://muslimafiyah.com/keunikan-keunikan-bahasa-arab-bag-3.html
Zakartsii dan  Syabaanii. Durusul logotul ‘Arabiyyah. PTTrimurti.


 
NinaF Blog Blogger Template by Ipietoon Blogger Template