Bilangan-Bilangan dalam Bahasa Arab
Dewi Islamiyati_152151169
Ketika angka-angka India mulai masuk
ke Arab, dimulailah pengembangan angka-angka Arab yang diadaptasi dari
angka-angka India. Diduga bahwa orang Arab yang pertama kali menulis teks
bahasa Arab tentang bilangan India adalah Al-Khwarizmi. Al-Khwarizmi
inilah yang kemudian diklaim sebagai penemu angka nol. Kata “zero” untuk
mengatakan nol tidak lain berasal dari bahasa Arab “sifr”. Kata “sifr”
mengalami perubahan secara terus menerus, yaitu cipher, zipher, zephirum,
zenero, cinero, dan banyak lagi lainnya sampai menjadi zero. Kata “aljabar”
tidak lain diambil dari nama kitab matematika “Al-Kitab al- mukhtashar fi
hisab al-jabr wa al-muqabalah” karya Al-Khwarizmi. Kata “algoritma”
atau “logaritma” diambil dari nama Al-Khwarizmi. Kata “Al-Khwarizmi”
mengalami perubahan ke versi Latin menjadi “algorismi”, “algorism”,
dan akhirnya menjadi “algorithm”.
Pertama angka yang disalin oleh Al-Sijzi
dari matematikawan muslim lainnya di Shiraz pada tahun 969 M. kedua
adalah angka yang dikopi oleh Al-Biruni sekitar tahun 1082 M. Pada akhir
abad kedua belas Masehi, Leonardo Fibonacci mulai mempublikasikan
buku-buku di Pisa yang menunjukkan kekuatan penggunaan sistem bilangan Arab. Leonardo
Fibonacci membawa angka nol ke Eropa dalam karyanya berjudul Liber Abaci.
Angka nol semakin dikenal luas di Eropa pada zaman Renaissance dengan
tokoh-tokohnya seperti Leonardo da Vinci dan Rene Descardes. Masuknya angka
Arab ke Eropa, menimbulkan pertentangan hamper selama 400 tahun, untuk
menentukan pilihan antara menggunakan angka Arab atau angka Romawi.
Perbedaan nomor, angka dan bilangan
sangatlah berbeda dalam matematika. Tetapi, semuanya saling berkaitan dan
saling ketergantungan. Nomor ini sendiri biasanya menunjuk pada satu atau lebih
angka yang melambangkan sebuah bilangan bulat dalam suatu barisan
bilangan-bilangan bulat yang berurutan. Misalnya kata nomor 3 menunjuk salah
satu posisi urutan dalam barisan bilangan 1,2,3,4,5,6,...dst. kata nomor sangat
erat keterkaitannya dengan pengertian urutan. Sedangkan untuk angka ialah
lambang dari bilangan itu sendiri. Sebagai contoh bilangan sepuluh dilambangkan
‘X’ dalam angka Romawi, dan dilambangkan ‘10’ dalam angka biasa. Beberapa angka
lebih berperan sebagai lambang tertulis atau terketik dari sebuah bilangan.
Sesuai dengan arti kata ‘digit’, lebih baik pengertian angka dibakukan dengan
batasan agar hanya ada sepuluh angka yang berbeda, yaitu:
Angka biasa:
0,1,2,3,4,5,6,7,8,...dst.
Angka Romawi:
I,II,III,IV,V,...dst
Disini
pula, angka biasa, Romawi dengan Arab sangatlah berbeda. Tetapi perbedaan angka
itu tidak untuk saling membunuhi satu angka dengan lainnya. Tetapi,dengan
perbedaan itu para siswa dan mahasiswa mempelajarinya agar lebih mengetahui
angka-angka yang ada. Untuk bilangan ini sendiri, bilangan adalah suatu konsep
matematika yang digunakan untuk pecahandan pengukuran. Simbol ataupun lambang
yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang
bilangan.lambang atau simbol yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan
disebut sebagai angka atau lambang bilangan. Bilangan adalah suatu ide yang
bersifat abstrak yang akan memberikan keterangan mengenai banyaknya suatu
kumpulan benda. Untuk membendakan bilangan satu dengan lainnya diperlukan nama,
sehingga bilangan lainnya diperlukannama, sehingga bilangan memberikan
keterangan sehingga bilanganmemberikan keterangan tentang banyaknya suatu
anggota himpunan. Nah, dalam Matematika konsep bilangan selama bertahun-tahun
lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan negatif,positif,rasional,irasional
dan bilangan kompleks.
Untuk
bilangan-bilangan dalam Bahasa Arab ini sangatlah berbeda dengan bilangan,angka
yang ada di Indonesia, Bahasa Inggris, dalam Bahasa Arab juga ada istilah
satuan, puluhan dan seterusnya.inilah salah satu contoh angka Arab dari 1-20
yang akan dibahasa:
Angka
Biasa
|
Latin/B.Arab
|
Satu
|
Waahidun(وَاحِدٌ)
|
Dua
|
Itsnaani (اِثْنَانِ)
|
Tiga
|
Tsalaatsatun (ثَلَاثَةٌ)
|
Empat
|
Arba’atun (أَرْبَعَةٌ)
|
Lima
|
Khomsatun (خَمْسَةٌ)
|
Enam
|
Sittatun (سِتَّةٌ)
|
Tujuh
|
Sab’atun (سَبْعَةٌ)
|
Delapan
|
Tsamaaniatun (ثَمَانِيَةٌ)
|
Sembilan
|
Tis’atun (تِسْعَةٌ)
|
Sepuluh
|
‘Asyarotun (عَشَرَةٌ)
|
Sebelas
|
Ahada ‘asyaro أَ(حَدَ عَشَرَ)
|
Dua Belas
|
Itsna ‘asyaro (اثْنَا عَشَرَ)
|
Tiga Belas
|
Ssalaatsata ‘asyaro (ثَلَاثَةَ عَشَرَ)
|
Empat
Belas
|
Arba’ata ‘asyaro (أَرْبَعَةَ
عَشَرَ)
|
Lima Belas
|
Khomsata ‘asyaro (خَمْسَةَ عَشَرَ)
|
Enam Belas
|
Sittata ‘asyaro (سِتَّةَ عَشَرَ)
|
Tujuh
Belas
|
Sab’ata ‘asyaro (سَبْعَةَ عَشَرَ)
|
Delapan
Belas
|
Tsamaaniata ‘asyaro (ثَمَانِيَةَ عَشَرَ)
|
Sembilan
Belas
|
Tis’ata ‘asyaro (تِسْعَةَ عَشَرَ)
|
Dua Puluh
|
‘Isyruuna (عَشْرُوْنَ)
|
Inilah
salah satu angka-angka arab 1-20 yang belum dioperasikan kedalam benda Muannats
dan Mudzakkar. Pasti berbeda dengan yang ada di Indonesia, jika angka yang
dioperasikan dengan benda apapun kalimat angkanya tidak akan berubah, ini
berbeda jelas berbeda dengan angka Arab ini. Apa perbedaan Isim Muannats dan
Mudzakkar dalam Bahasa Arab? Tentu berbeda. Tetapi tetap saling bersangkut pautan
satu dengan yang lainnya.
Untuk
selanjutnya, akanlebih mengetahui kelebihan Bahasa Arab dalam Bilangan. Karena
dalama Bahasa Arab terbagi menjadi kedalam dua bagian yaitu Isim Mudzakkar dan
Isim Muannats. Penggolongan ini sesuai dengan jenis kelaminnya. Masihkah
bingung? Iya, penggolongan Isim Muannats itu bisa disebut dengan (Perempuan)
dan Isim Mudzakkar ini disebut dengan (Laki-laki). Penggolongan ini ada yang
memang sesuai dengan jenis kelaminnya (untuk manusia dan hewan) dan ada pula
yang merupakan penggolongan secara bahasa saja ( untuk benda dan lainnya). Nah,
inilah yang menjadikan Bahasa Arab ini sangat sempurna, dimana ia berbeda
dengan yang lain.
Bahasa
Arab mengenal istilah maskulin [muzakkar] dan feminin [muannats].Dan
yang lebih membuatnya sempurna dalam bilangan dikenal juga penggunaan double/dua-an [mutsanna]
yang sangat jarang ditemui dalam bahasa yang lain. Sehingga dalam bilangan dikenal istilah tunggal [mufrad], dua-an [mutsanna]
dan jamak [jam’]. Untuk lebih jelasnya, perhatikan
contoh berikut.
التلميذيذهبإلىالمدرسة – Pelajar (lelaki) itu pergi ke sekolah
التلميذةتذهبإلىالمدرسةِ – Pelajar (perempuan) itu pergi ke sekolah
التلميذانيذهبانإلىالمدرسةِ – Dua orang pelajar (lelaki) itu pergi ke sekolah
التلميذتانتذهبانإلىالمدرسةِ – Dua orang pelajar (perempuan) itu pergi ke sekolah
التلاميذيذهبونإلىالمدرسةِ – Pelajar-pelajar (lelaki) itu pergi ke sekolah
التلميذاتيذهبنإلىالمدرسةِ – Pelajar-pelajar (perempuan) itu pergi ke sekolah
التلميذةتذهبإلىالمدرسةِ – Pelajar (perempuan) itu pergi ke sekolah
التلميذانيذهبانإلىالمدرسةِ – Dua orang pelajar (lelaki) itu pergi ke sekolah
التلميذتانتذهبانإلىالمدرسةِ – Dua orang pelajar (perempuan) itu pergi ke sekolah
التلاميذيذهبونإلىالمدرسةِ – Pelajar-pelajar (lelaki) itu pergi ke sekolah
التلميذاتيذهبنإلىالمدرسةِ – Pelajar-pelajar (perempuan) itu pergi ke sekolah
1.
Isim Mudzakkar(laki-laki)
Contoh Isim
Mudzakkkar:
-Muslimun/ مُسلِمُ
-Kitaabun / كِتَابُ
- Ibnun / اِبْنٌ
-Muslimun/ مُسلِمُ
-Kitaabun / كِتَابُ
- Ibnun / اِبْنٌ
-Baqorun / بَقَرٌ
- Bahrun / بَحْرٌ
- Bahrun / بَحْرٌ
Ciri-ciri
Mudzakkar:
Semua Isim
selain dari Muanats adalah ciri-ciri dari Mudzakkar, begitupula dengan seluruh
nama laki-laki adalah termasuk Mudzakkar.
2. Isim
Muannats(Perempuan)
Contoh
Isim Muannats:
- Muslimatun / مُسْلِمَةٌ
- Bintun / بِنْتٌ
- Maryam / مَرْيَم
- Baqorotun / بَقَرَةٌ
- Riihun / رِيْحٌ
- Maryam / مَرْيَم
- Baqorotun / بَقَرَةٌ
- Riihun / رِيْحٌ
Nah untuk mengetahui apakah kata itu berbentuk
Muannats atau Mudzakkar? Ciri-ciri sebagai Isim Muannats ini sendiri itu tidak
hanya kata perempuan saja, dan ciri-cirinya digolongkan kepada 3jenis:
a. Akhiran Kata
Yaitu maksudnya bahwa Muannats itu mempunya tanda khusus, yaitu pada akhiran katanya. Tanda yang dimaksudkan tersebut ialah:
Yaitu maksudnya bahwa Muannats itu mempunya tanda khusus, yaitu pada akhiran katanya. Tanda yang dimaksudkan tersebut ialah:
Ø Diakhiridengan
“Ta Marbuthah” ( ة).
Misalnya:
- Fatimah = Fatimatun
Misalnya:
- Fatimah = Fatimatun
(فَاطِمَةُ)
- Sekolah = Madrosatun(رَسَة مَدْ)
- Sekolah = Madrosatun(رَسَة مَدْ)
Ø Diakhiridengan
“AlifMaqshurah” ( ى ).
Misalnya:
- Salma = salmaa (سَلْمَى)
- Manisan = halwaa (حَلْوَى)
Misalnya:
- Salma = salmaa (سَلْمَى)
- Manisan = halwaa (حَلْوَى)
Ø Diakhiridengan
“AlifMamdudah” (ءا ).
Misalnya:
- Nama-nama = asmaaun (أَسْمَاء)
- Langit = samaaun
Misalnya:
- Nama-nama = asmaaun (أَسْمَاء)
- Langit = samaaun
(سَمَاءُ)
b. Benda tunggal ataupun tidak terlihat
Yaitu maksudnya benda yang walaupun suatu kata
tersebut tidak diakhiri dengan tanda seperti yang disebutkan sebelumnya, namun
jika jumlahnya adalah tunggal atau satu-satunya didunia ataupun benda tersebut
tidak dapat terlihat oleh mata kita, maka ia digolongkan sebagai Isim Muannats.
Contohnya:
- Angin = Riihun(رِيْحٌ)
- Jiwa =Nafsun(نَفْسٌ)
Contohnya:
- Angin = Riihun(رِيْحٌ)
- Jiwa =Nafsun(نَفْسٌ)
c. Nama bagi Perempuan
Seperti yang disebutkan diawal, semua nama perempan dimasukkan kedalam golongan Muannats.
Seperti yang disebutkan diawal, semua nama perempan dimasukkan kedalam golongan Muannats.
Contoh:
- Fathimah ( فَاطِمَةُ)
- Zainab (زَينَب)
- Fathimah ( فَاطِمَةُ)
- Zainab (زَينَب)
Baik,
itu salah satu contoh,pengertian dan ciri-ciri yang terbentuk dalam Isim
Muannats dan Mudzakkar. Jika kita telah mengetahui dan membedakan mana yang
termasuk Isim Muannats dan Mudzakkar ini bisa diaplikasikan kedalam
bilangan-bilangan Bahasa Arab. Sebelum kita memasukkan Isim tersebut kedalam
bilangan, sebaiknya kita mengetahui perubahan atau fi’il dalam angka tunggal
atau banyak. Salah satu bentuk contoh Muannats ialah:
Isim
Muannats(Perempan)
Jam’un
(Lebih dari 3)
|
Mutsannaa
(Dua)
|
Mufrodun(Satu)
|
Banaatun
|
Bintaani
|
Bintun
|
Mimhawaatun
|
Mimhaataani
|
Mimhaatun
|
Solawaatun
|
Solataani
|
Solaatun
|
Isim Mudzakkar(laki-laki)
Jam’un
(Lebih dari 3)
|
Mutsannaa
(Dua)
|
Mufrodun(Satu)
|
Abwaabun
|
Babaani
|
Baabun
|
Aswaarun
|
Suurooni
|
Suurun
|
Aulaadun
|
Waladaani
|
Waladun
|
Setelah itu,
sebaiknyakita masukkan angka 1-3 dalam bentuk golongan Isim tersebut. Maka ia
akan berubah.
1. Isim Muannats(Perempuan)
Pelafalan/Bahasa Arab
|
Banyak Benda
|
No
|
Mimhaatun Waahidatun
|
Satu Penghapus
|
|
Mimhaataanis Nataani
|
Dua Penghapus
|
|
Tsalatsu Mihawaatun
|
Tiga Penhgapus
|
2. Isim Mudzakkar(laki-laki)
Pelafalan/Bahasa Arab
|
Banyak Benda
|
No
|
Baabun waahidun
|
Satu Pintu
|
|
Babaanisnataani
|
Dua Pintu
|
|
Tsalastatun Abwaabun
|
Tiga Pintu
|
Tentu,
akan berubah ketika telah dioperasikannya. Inilah salah satu keunikan dalam
Bilangan Bahasa Arab. Ini baru saja dengan angka 1-3. Kita lihat dengan angka 1-20
yang akan dioperasikan atau daplikasikan dengan golongan Isim tersebut:
ISIM MUANNATS
·
majalah satu= مَجَلَّةٌ وَاحِدَةٌ
·
مَجَلَّتَانِ اثْن= dua buah majalah
- ثَلاَثُ مَجَلاَّتٌ = tiga majalah
- أَرْبَعُ مَجَلاَّتٌ = empat majalah
- خَمْسُ مَجَلاَّتٌ = lima majalah
- سِتُّ مَجَلاَّتٌ = enam majalah
- سَبْعُ مَجَلاَّتٌ = tujuh majalah
- ثَمَانِي مَجَلاَّتٌ = delapan majalah
- تِسْعُ مَجَلاَّتٌ = sembilan majalah
- sebelas= إِحْدَى عَشْرَةَ مَجَلَّةً
- اِثْنَتَا عَشْرَةَ مَجَلَّةً = dua belas
- ثَلاَثَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = tiga belas
- أَرْبَعَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = empat belas
- خَمْسَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = lima belas
- سِتَّ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = enam belas
- سَبْعَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = tujuh belas
- ثَمَانِيَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = delapan belas
- تِسْعَ عَشْرَةَ مَجَلَّةً = sembilan belas
- عِشْرُوْنَ مَجَلَّةً = Dua Puluh
- ثَلاَثُوْنَ مَجَلَّةً = Tiga Puluh
- أَرْبَعُوْنَ مَجَلَّةً = Empat Puluh
- خَمْسُوْنَ مَجَلَّةً = Lima Puluh
Isim Mudzakkar(Laki-laki)
- sebuah pena= قَلَمٌ وَاحِدٌ
- dua buah pena= قَلَمَانِ اثْنَانِ
- tiga pena= ثَلاَثَةُ أَقْلاَمٍ
- أَرْبَعَةُ أَقْلاَمٍ = empat pena
- خَمْسَةُ أَقْلاَمٍ = lima pena
- سِتَّةُ أَقْلاَمٍ = enam pena
- سَبْعَةُ أَقْلاَمٍ = tujuh pena
- ثَمَانِيَةُ أَقْلاَمٍ = delapan pena
- تِسْعَةُ أَقْلاَمٍ = sembilan pena
- عَشْرَةُ أَقْلاَمٍ = sepuluh pena
- sebelas= أَحَدَ عَشَرَ قَلَمًا
- اِثْنَا عَشَرَ قَلَمًا = dua belas
- ثَلاَثَةَ عَشَرَ قَلَمًا = tiga belas
- أَرْبَعَةَ عَشَرَ قَلَمًا = emapt belas
- خَمْسَةَ عَشَرَ قَلَمًا = lima belas
- سِتَّةَ عَشَرَ قَلَمًا = enam belas
- سَبْعَةَ عَشَرَ قَلَمًا = tujuh belas
- ثَمَانِيَةَ عَشَرَ قَلَمً = delapan belas
- تِسْعَةَ عَشَرَ قَلَمًا = sembilan belas
- dua puluh= عِشْرُوْنَ قَلَمًا
- ثَلاَثُوْنَ قَلَمًا = tiga puluh
- أَرْبَعُوْنَ قَلَمًا = empat puluh
- خَمْسُوْنَ قَلَمًا = lima puluh
Ini dia bilangan-bilangan dalam
Bahasa Arab.
Keunikan
Bilangan Bahasa Arab
>>mempunyaikaidahstrukturbahasa
yang lebihsempurna
Yaitu dalam struktur bilangan Bahasa
Arab ini mempunya kaidah Isim Muannats dan Mudzakkar. Jika Bilangan ini
diaplikasikan dengan kaidah tersebut maka akan berbeda dari pembacaan tersebut.
>>mengandunginformasi yang padatdanringkas
Hanya dengan beberapa huruf yang menyusun kata,
Bahasa Arab bisa mengungkapkan banyak ungkapan. Kita ambil contoh kata [عين]
“’ain” yang umumnya dikenal
artinya: mata, maka jika kita membuka kamus artinya sangat banyak, yaitu:
Pada kalimat syahadat [لاألهألاالله]
maka bukan artinya,
-[لا ]=tiada
-[أله]=tuhan
-[ألا]=selain
-[الله]=Allah
Oleh karena itu,belum pernah ada satupun terjemahan Al-Qur’an yang
lebih singkat dari bahasa arab aslinya.
>> lebih mudah dihapalkan
Selain itu Bahasa Arab ini seakan akan tiap kata bisa sambungkannya. Jadi
seakan-akan beberapa kata tersebut kitasambung terus, sebagaimana kita membaca
Al-Quran. Ini karena struktur Bahasa Arab yang mendukung seperti adanya [ال] “alif lam”, dan ada kaidah penyambungan tiap kata.
Ini
salah satu keunikan Bahasa Arab dan didalamnya terdapat kaidah Muannats dan
Mudzakkar itu sendiri jika kita gabung dengan bilangan pula akan berubah secara
pelafalannya.
Bangun-Bangun datar Matematika dalam Bahasa Arab
Kali ini, akan menerangkan bangun datar dalam Bahasa Arab.
Pasti kita ingin mengetahui rumus atau pengertian bangun datang ini dalam hal
matematika. Banyak sekali bangun datar ini yang harus kita ketahui dalam
kehidupan sehari. Salah satunya yang pertama ialah:
1.
Segi Empat
Dalam Bahasa Arab bangun datar Segi Empat dinamakan Murba’un. Kenapa asal-usul dari kata
empat yang berarti ‘arbaun jadi dalam segi empat Bahasa Arabnya ialah Murba’un.
Keliling : 4s
Luas :
sxs
2.
Persegi Panjang
Dalam Bahasa Arab bangun datar persegi Panjang dinamakan Mustatiilun.
Keliling : 2a+2b
Luas : ab
3.
Lingkaran Lonjong
Dalam Bahasa Arab bangun datar Lingkaran yang lonjong seperti
telur Bahasa Arabnya ialah Ba’idiyun.
Dikarenakan yang berbentuk lonjong ini seperti telur, telur dalam Bahasa Arab Baidun. Jadi, Lingkaran yang lonjong ini
dalam Bahasa Arab ialah Ba’idyyun.
Dalam rumus ini sama seperti rumus lingkaran.
4.
Segi Tiga
Segi tiga ini dalam Bahasa Arab yang berarti Mutsallatsun. Yang berarti tiga dalam
Bahasa Arab ialah Tsalatsun.
5.
Garis lurus
Garis lurus iini dalam
Bahasa Arab yang berarti Mustaqiimun.
Kesimpulan :
Dalam
judul essay ini adalah Bilangan-Bilangan dalam Bahasa Arab yang disimpulkan
bahwasannya, bilangan dalam matematika tidak hanya menggunakan Bahasa Indonesia
dalam kehidupan sehari-hari. Tapi dalam mata kuliah Teori Bilangan ini terdapat
bab yang membahas tentang Numerasi Bilangan. Didalam numerasi bilangan ini
tedapat banyak bilangan-bilangan misalnya bilangan Romawi, Babi Lonia, Bilangan
Injil, Bilangan Bahasa Arab dan lain sebagainya. Disini, saya menjelaskan
tentang bialngan-bilangan dalam Bahasa Arab yang didalamnya terdapat benda
Isim-Isim Muannats(perempuan) dan Mudzakkar(Laki-laki) dan disambungkan dengan
bilangan Bahasa Arab.
Dan
saya menjelaskan dalam bentuk Isim Muannats dan Isim Mudzakkar dalam angka 1,
angka 2, dengan angka lebih dari 3. Dan pengucapan ini sangatlah berbeda.
Berbeda pula dengan pengucapan bilangan jika disambungkan dengan benda
Muannats(Perempuan) dan Mudzakkar(Laki-laki) dalam Bahasa Indoenesia. Pasti
Pengucapan Ini akan sama jika dengan bilangan angka 1,2 dan lebih dari 3. Tidak
ada perubahan pengucapan.
Begitupun
saya menjelaskan Keunikan Bahasa Arab itu sendiri, dimana didalam keunikan
tersebut terdapat Bilangan-bilangan Bahasa Arab yang diaplikasikan dengan
kaidah Muannats dan Mudzakkar itu sendiri akan berubah. Dan secara penghafalan
Bahasa Arab ini sangat mudah, dan lain sebagainya.
Dan
yang terakhir saya, memasukkan 5 bangun datar beserta luas dan kelilingnya
dalam Bahasa Arab, dan bagaimana sangkut pautnya dalam salah satu Bahasa Arab
bangun datar tersebut.
Daftar Pustaka
https://reduxation.blogspot.co.id/2013/06/sistem-numerasi-hindu-arab-300-sm-750-m.html
https://muslimafiyah.com/keunikan-keunikan-bahasa-arab-bag-3.html
Zakartsii dan Syabaanii. Durusul logotul ‘Arabiyyah.
PTTrimurti.