D
|
alam
bukunya, Al-Khawarizmi memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan angka 0
(nol) yang dalam bahasa Arab disebut sifr . Sebelum Al-Khawarizmi
memperkenalkan angka nol, para ilmuwan mempergunakan abakus, semacam daftar
yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya, untuk
menjaga agar setiap angka tidak saling tertukar dari tempat yang telah
ditentukan dalam hitungan.
Akan
tetapi, hitungan seperti itu tidak mendapat sambutan dari kalangan ilmuwan
Barat ketika itu, dan mereka lebih tertarik untuk mempergunakan raqamal-binji (daftar
angka Arab, termasuk angka nol), hasil penemuan al-Khawarizmi. Dengan demikian,
angka nol baru dikenal dan dipergunakan orang Barat sekitar 250 tahun setelah
ditemukan Al-Khawarizmi.
Apa itu nol ?
Nol
adalah angka yang merupakan unsur identitas dalam penjumlahan atau pengurangan.
Maksudnya, jika sebarang bilangan (real ataupun imajiner) dijumlahkan atau
dikurangi dengan nol, maka akan diperoleh bilangan semula. Perkalian dengan nol menghasilkan nol. Ini namanya
bukan identitas perkalian. Karena identitas dari perkalian itu adalah 1. Karena
sebarang bilangan real (kecuali nol) dikalikan 1 sama dengan bilangan itu
sendiri. Jika perkalian dengan nol ini disebut sifat. Coba sekarang kedua ruas
dikalikan a (sebarang bilangan real), maka hasilnya adalah
a x 1 + a x
0 = a x 1
Sekarang
kedua ruas dikurangi a x 1, maka dihasilkan
a x 0 = a x
a – a x 1
Sama dengan
a x 0 = 0
Nol dibagi dengan angka berapapun (kecuali nol), maka hasilnya adalah 0. Bagaimana dengan ini : a x 0 = 0, tadi yang kita
bahas sebelumnya. Kalau kedua ruas dikalikan dengan 1/a dengan a ≠ 0. Maka
menghasilkan :
a x 0 x 1/a
= 0 x 1/a
Jadi, kita
peroleh 0/a = 0
Nol itu
bukan bilangan positif. Nol itu masuk di dalam kategori netral. Bukan positif
dan juga bukan negatif.
Jadi, dibagi
menjadi 3 kategori, Positif, Negatif dan Netral.
Positif itu
lebih dari 0 (>0)
Negatif itu
kurang dari 0 (<0)
Netral itu
sama dengan 0 (=0)
Jadi,
himpunan bilangan netral hanya ada satu, yaitu nol saja 0 = -0.
Bilangan tidak nol jika dipangkatkan nol, sama dengan 1.
10 =
1
20 =
1
30 =
1
Bagaimana jika ada dua
angka nol?
Meski
angka nol ada dua tanpa didampingi dengan simbol atau angka lain, tetap saja
tidak memiliki arti apapun. Karena meski
ada dua angka nol, tetap saja hanya dibaca nol (0) bukan nol nol. Dalam operasi
bilanganpun jika dua angka nol (0) digunakan, hasilnya pun akan sama dengan
menggunakan satu angka nol (0), contohnya dalam operasi penjumlahan atau
pengurangan. Tetap saja jika dijumlahkan atau dikurang dengan menggunakan 2
angka nol, hasilnya tetap bilangan itu sendiri.
1 + 00 = 1 biasanya ditulis 1 + 0 = 1
2 + 00 = 2 biasanya ditulis 2 + 0 = 2
Sama
halnya dalam operasi perkalian atau pembagian, hasil dari angka-angka yang
dibagi atau dikalikan dengan 2 angka nol akan menghasilkan angka 0. jadi dalam
operasi bilangan, penulisan 2 angka nol dianggap kurang efektif sehingga tidak
pernah digunakan.
1 x 00 = 0 biasanya ditulis 1 x 0 = 0
2 x 00 = 0 biasanya ditulis 2 x 0 = 0
Namun
berbeda apabiladidampingi dengan adanya angka atau simbol seperti titik (.) dan
koma (,). Jika ditambahkan titik (.)
hanya memiliki arti pemisah antara nol yang satu dengan nol lainnya atau angka
lain sebagai penanda ribuan, itupun tidak bisa dilakukan jika hanya memiliki
dua angka nol saja tapi bisa dilakukan dengan kelipatan dua angka nol tersebut
untuk menandakan ribuan, jutaan, dst.Contohnya :
10.000
1.000.000
Dua angka nol akan memiliki arti jika ada angka
didepan atau dibelakangnya misalnya ada angka lain selain angka nol terletak
didepannya akan memiliki arti ratusan contohnya angka 100 dan memiliki arti
jika ada angka lain dibelakangnya dengan syarat menyertakan koma hingga dapat
disebut bilangan desimal (00,25) namun tetap saja dua angka nol tersebut hanya
dibaca atau yang dianggap ada hanya satunol (0,25) dan meskipun ada angka lain
setelah dua angka nol desimal, biasanya orang-orang lebih memilih untuk
membulatkannya atau bahkan dihilangkandan itu berlaku untuk angka-angka yang
<5 namun, jika ada angka ≥ 5 bisa dibulatkan dan bertambah nilai 1 untuk
angka didepannya. Contohnya :
0,25 menjadi 0,3
Namun, dalam penulisan
matematika biasanya yang dilihat hanya dari dua angka dibelakang koma.
0,25 menjadi
0,25 (tetap)
Dengan
demikian, dalam penggunaan koma (,) sebelum dua angka nol dalam pengoperasian
bilangan tidak terlalu memiliki arti. Namun berbeda dengan penulisan koma
sebelum dua angka nol (,00) dalam
penulisan uang Indonesia.
1.
Sejarah
Penamaan Rupiah
Meskipun
banyak yang mengaitkan nama rupiah dengan rupee
(mata uang India), namun sebenarnya nama rupiah diambil dari bahasa Mongolia
yaitu rupia. Rupiah dalam bahasa
Mongolia berarti perak, dimana sejarah uang adalah menggunakan emas dan perak.
Mata
uang India atau rupee, sebenarnya
memiliki arti yang sama yaitu perak. Baik mata uang Indonesia maupun India
sama-sama mengambil kata dari bahasa Mongolia. Namun, dalam bahasa Mongolia, rupia tanpa disertai huruf ‘h’.
Sedangkan rupiah adalah pelafalan asli orang Indonesia khususnya Jawa.
2.
Sejarah
ORI atau Oeang Republik Indonesia
Pada
masa awal-awal kemerdekaan, Indonesia belum menggunakan mata uang rupiah namun
menggunakan mata uang yang disebut ORI. Meskipun penggunaan ORI berlangsung
mulai tahun 1945-1449 namun baru syah diresmikan pemerintah pada 30 Oktober
1946.
ORI
dicetak oleh Percetakan Canisius dengan bentuk dan desain yang sangat sederhana
dan menggunakan pengaman serat halus. ORI juga merupakan mata uang yang
memiliki nilai yang sangat rendah jika dibandingkan dengan uang-uang
yangdikeluarkan oleh De Javasche
Bank. Yang pada kenyataannya ORI merupakan uang langka yang seharusnya bernilai
tinggi. ORI dicetak di Yogyakarta namun penggunaan luas di masyarakat selama
peredarannya yang bertahan 4 tahun tersebut setidaknya dicetak selama lima
kali.
3.
Tanggal
Diresmikan Rupiah Sebagai Mata Uang RI
Rupiah
diresmikan di Indonesia tepatnya pada 2 November 1949 (empat tahun setelah
kemerdekaan) setelah sebelumnya pada tanggal 8 April 1947, gubernur provinsi
Sumatera mengeluarkan rupiah Uang Republik Indonesia Provinsi Sumatera (URIPS).
Meskipun pada saat itu rupiah sudah diresmikan, namun Kepulauan Riau dan Irian
Barat mempunyai variasi rupiah sendiri tapi, penggunaannya dihapuskan pada
tahun 1964 di Riau dan 1975 di Irian Barat
Apakah kalian tahu bagaimana cara menulis nilai mata uang dalam
rupiah dengan benar?
Terlihat
sepele, namun pada kenyataannya banyak dari kita yang mengalami kekeliruan dalam
menulis nilai mata uang rupiah dengan baik dan benar. Penulisan mata uang
rupiah, telah dibakukan dalam ejaan yang disempurnakan (EYD). Dengan demikian,
dalam penulisannya maka seharusnya mengikuti kaidah-kaidah yang telah
ditentukan.
Berdasarkan
aturan ejaan yang disempurnakan, penulisan nilai mata uang rupiah yang benar
yaitu rupiah yang disingkat menjadi Rp ditulis tanpa tanda titik dan spasi,
kemudian tulis jumlah nominal angka uangnya, kemudian ditambahkan dua nol
dibelakang koma. Dua digit nol dibelakang koma berfungsi untuk menunjukkan
nilai desimal. Hal ini didasari pada nilai tukar antar mata uang. Contoh nilai
tukar 1 dollar dengan rupiah yaitu Rp13.345,34. Dengan demikian, meski
dalam sistem perbankan di negeri ini tidak dapat transfer dalam nilai nominal,
namun suku bunga selalu menggunakan desimal dibelakang koma. sehingga nanti
akan berlaku hukum pembulatan. Contoh penulisan nilai mata uang rupiah
berdasarkan aturan EYD:
Rp4.000,00
benar
Rp.4.000,00
salah
(seharusnya
tanpa titik pada penulisan Rp)
Rp 4.000,00
salah
(seharusnya
tanpa spasi pada penulisan antara Rp dengan nominal angka)
Rp.4000
salah
(seharusnya
ditambahkan dua nol di belakang jumlah nominal angka)
Jika nominal
angka yang dituliskan terlalu besar dan merupakan bilangan bulat, maka dapat
dikombinasikan dengan huruf. Seperti pada contoh berikut:
Rp4.000.000.000,00
dapat
dikombinasikan menjadi Rp4Milyar.
Bilangan
mata uang dapat ditulis dengan angka ataupun huruf. Penulisan bilangan dengan
angka menggunakan tanda titik sebagai pemisah ribuan (thousands separator)
dan tanda koma sebagai penanda desimal (decimal mark),
misalnya Rp50.000,00. Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat
dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca, misalnya Rp50 ribu. Jika bilangan
ditulis dengan huruf, lambang mata uang tidak dapat dipakai dan digunakan ejaan
mata uang, misalnya lima puluh ribu rupiah tidak dapat ditulis Rp
lima puluh ribu. Kedua cara penulisan bilangan (dengan angka atau dengan huruf) ini tidak perlu
digunakan sekaligus, kecuali dalam dokumen resmi seperti akta atau kwitansi,
misalnya, “Nilai kontrak ini adalah Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah).
Penggunaan tanda koma
sebagai penanda desimal tampaknya kita warisi dari Belanda. Kaidah ini
berkebalikan dengan kaidah yang diterapkan oleh beberapa negara lain di dunia, terutama Amerika
Serikat, yang menggunakan tanda titik sebagai penanda desimal dan tanda koma
sebagai pemisah ribuan. BIPM (Bureau international des poids et mesures), Biro Internasional Ukuran dan
Timbanganorganisasi standar internasional yang memelihara Sistem Internasional
Satuan (SI) menetapkan bahwa kedua kaidah ini dapat dipakai.
"Rp"
sebagai penanda mata uang rupiah sesungguhnya telah menjadi lambang bukan lagi
singkatan seperti layaknya dsb., dll., dan tsb. yang memang wajib diikuti oleh
tanda titik, dengan begitu, "Rp" tidak lagi menggunakan titik di
belakangnya. Hal ini sama seperti lambang dolar ($) atau yen (¥) penggunaannya
adalah tanpa diikuti oleh tanda titik (.). Sedangkan untuk "koma
strip" (,-) seharusnya diganti dengan "koma nol nol" (,00),
misalnya Rp1.000,00 yang menandakan tidak ada tambahan se-sen pun.
Dua angka desimal di belakang koma
mungkin tidak berarti dalam penulisan nominal utuh pada zaman sekarang namun
tidak demikian dengan zaman dahulu. Jika kita melihat sejarah uang indonesia. Meskipun nama rupiah adalah nama
resminya untuk uang bangsa Indonesia, namun pada masyarakat khususnya zaman ibu
dan nenek kita secara informal mereka juga seringkali menyebutnya dengan perak.
Nilai perak adalah 1 rupiah dibagi menjadi 100 sen.Inilah
beberapa uang dengan nilai dibawah rupiah, yaitu :
Karena
penurunan nilai rupiah, nilai sen sudah tidak digunakan lagi dalam transaksi
sehari-hari, kecuali pada pencatatan di pembukuan bank. Jika ada uang logam
pecahan 1 sen, 100 uang logam 1 sen hanya setara dengan Rp1,00. Jika nilai
rupiah terus mengalami penurunan, bukan tidak mungkin uang pecahan
Rp100,00 tidak beredar lagi. Tanda
,00 tersebut untuk mengakhiri angka utama. Gunanya untuk penegasan bahwa uang
tersebut benar-benar bulat seribu rupiah tanpa adanya penambahan se-sen pun.
Namun, di zaman sekarang ini nominal
uang dibawah Rp1 bahkan kurang dari Rp100 tidak bisa digunakan lagi dalam
kegiatan sehari-hari seperti kegiatan jual beli atau tukar menukar barang
dengan uang karena tidak adanya harga dari suatu barang yang dapat dibeli untuk
digunakan atau dikonsumsi seharga kurang dari Rp100. Bahkan sekarang ini harga-harga terus naik
karena adanya penurunan nilai rupiah, dan kegiatan lainnya yang menjadi
penyebab penurunan perekonomi di Indonesia.
Dengan
demikian, ,- digunakan sebagian orang karena diyakini tidak ada nominal uang
dibawah Rp1. Jadi, ,- bisa digunakan dalam hal apapun
kecuali dalam hal-hal yang bersifat formal seperti surat-surat kenegaraan.Aturan
penulisan uang tersebut berlaku hanya untuk penulisan uang di Indonesia.
Sedangkan untuk penulisan uang internasional, tanda mata uang rupiah tidak
ditulis Rp, melainkan IDR. Letak penulisannya pun bukan di depan, melainkan
dibelakang angka dengan diberi spasi antara angka dan tanda mata uang.
Contohnya :
IDR 20.000
(Salah)
20.000 IDR
(Benar)
Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
,00 bukanlah sebuah simbol dari suatu penulisan uang karena jika dilihat dari
sejarah uang Indonesia, ada beberapa nominal uang di bawah Rp1 jadi ,00
merupakan penegasan
bahwa uang tersebut benar-benar bulat seribu rupiah tanpa adanya penambahan
se-sen pun. Boleh saja ,00 tidak digunakan karena uang dengan nominal dibawah
Rp1 sudah tidak dapat digunakan lagi dalam kehidupan
sehari-hari. Kecuali, dalam
dokumen resmi seperti akta atau kwitansi.
Semoga
tulisan ini bermanfaat dan berguna bagi kita semua, khususnya bagi pembaca.
Sehingga pembaca dapat mengamalkan cara penulisan rupiah yang baik dan benar
sesuai ejaan yang disempurnakan (EYD).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2015). Cara
Menulis Rupiah Rp Yang Baik Dan Benar Sesuai EYD [Online]. Tersedia : http://uangindonesia.com/
cara-menulis-mata-uang-rupiah-rp-benar/. [29 Maret 2016].
Anonim. (2015). Asal
Muasal Nama Rupiah (Mata Uang Indonesia)[Online]. Tersedia : http://uangindonesia.com/asal-muasal-nama-rupiah/. [29
Maret 2016].
Lanin, I.(2012). Bagaimana Cara Menulis
Rupiah ? [Online]. Tersedia : http://tanja.portalbahasa.com/bagaimana-cara-menulis-rupiah/.
[29 Maret 2016].
Sihabudin, M. (2011).
Hal-hal tentang Angka Nol [Online]. Tersedia : https://asimtot.wordpress.com/2011/12/20/hal-hal-tentang-angka-nol/. [29 Maret 2016].
hi Mbak Nina fitriani, link daftar pustaka di atas yang benar tanpa spasi http://uangindonesia.com/cara-menulis-mata-uang-rupiah-rp-benar/
BalasHapuskalau pakai spasi jadinya gak langsung menuju ke halaman yang dimaksud. Terimakasih
95.56518
BalasHapusKlo itu brpa ya?
Bingung bacanya..
Itu rupiah...
Beda tidak 540.000 sama 540,000
BalasHapusCara baca untuk angka seperti ini Rp24.110.384,31 bagaimana?
BalasHapussaya juga nih bingugn ada 2 angka dibelakang koma itu dibaca apa. SEN bukan ya bacanya
HapusCara membaca angka 3,86 yang benar
BalasHapuscara membaca angka 25.668.499.02
BalasHapusThanks info nya gan:v
BalasHapusSukses terus
11.712,35 ini berapa?
BalasHapussebelas ribu tujuh ratus dua belas rupiah tiga lima sen
HapusIni hitungnya gimana 1,335,155.73
BalasHapus822.873.00 bacanya gimana kak ? mohon dibalas ya
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus